Kuserahkan cintaku pada alam semesta, karena yang kumengerti alam
semesta yang tahu gambaran besarnya. Kupercayakan alam semesta yang
mengaturnya, supaya cinta ini berada di tempat sebagaimana adanya yang
semestinya. Kuminta semesta menggerakkan cintaku pada cintanya. Aku akan
menyingkir dari perbuatan yang menghalangi datangnya cinta, kusiapkan diriku
menerima kemungkinan cinta sejati yang dihadirkan semesta.
Cintaku dalam doa, untukmu yang di sana,
kumemohon kepada-Mu merahmati cintanya, agar cintanya menjadi perisai yang menjaga sanubari, agar cinta-Mu senantiasa yang kami dengarkan sebelum mengambil keputusan apapun dalam hidup ini.
kumemohon kepada-Mu merahmati cintanya, agar cintanya menjadi perisai yang menjaga sanubari, agar cinta-Mu senantiasa yang kami dengarkan sebelum mengambil keputusan apapun dalam hidup ini.
Doaku dalam cinta, untukmu yang di sana, kumemohon berikan hikmah-
pengertian yang baik- pada para pencinta-Mu. Agar mudah bagi kami menerjemahkan
tugas yang Engkau berikan pada kami di bumi ini. Agar mudah bagi kami berbagi
cinta dan menjaga cinta. Agar mudah jalan kami menyatu dengan alam semesta.
Beri kekuatan pada kami dalam memperjuangkan cinta.
Cinta dan doaku bersatu-padu dalam tulisan. Melalui tulisan, aku
berbicara dan mendengaran. Melalui tulisan, aku mengobarkan api cinta, agar
nyala semangatnya selalu membara dalam dada sang pencinta.
Menulis adalah darahku, napasku, nyawaku. Menulis adalah nama
keduaku. Menulis adalah mimpiku sejak aku mengenal makna cita-cita. Aku
berusaha menulis dengan bahasa cinta-Mu. Kuminta, gunakan aku, manfaatkan aku,
perankan aku untuk memuliakan kehidupan ini.
Sejatinya semua manusia telah, sedang dan akan terus menulis. Dari
kemarin, hari ini dan esok, semua manusia menulis. Semua menulis di buku
harian masing-masing. Semua berlomba-lomba menulis. Aku percaya, suatu hari
kelak, semua tulisan akan dikumpulkan untuk dinilai.
0 komentar:
Posting Komentar